Kau Laksana Bulan

Kau Laksana Bulan
~~Iman di hati, cinta hanya kepada Ilahi~~

Denganmu atau tanpamu

Dengan Atau Tanpamu, Kaku disatu cinta. Cinta melirikan lara. Gerak kerinduan, sendiri tanpamu. Kadang menusukkan jiwaku. Namun aku tetap tega jua lalu ku tempuhi semuanya. Cinta luhur digilap menjadi cahaya, Dengan mu hidup lebih bermakna. Keyakinanku pun semakin bertambah. Semakin mudah kaki mengatur langkah, rasa tepatnya pilih hidup bersama denganmu.

Sebelum terjatuh sakitnya tak tertanggung.Atau kemungkinan langit esok mendungDibawah langit yang terbukaKu mohon rahmat Tuhan Yang Esa

Kalau ditakdirkan aku harus berhadapanBerakhirnya suatu ikatanAkan aku relakan pada perpisahanNyawa berpisah dari badan

Kalau ditakdirkan berakhir dipertengahanSuratan sebuah percintaanSanggup aku menahanPedih perpisahanWalau menghiris perasaanSakitnya biar aku rasakan..

Tuesday, December 26, 2006

Aku berjuang dengan takdir sampai terasa jadi batu,
tapi air mata masih jua menitis...?


Meski hari silih berganti
dengan segala kesulitan dan kemudahan
yang ada di dalamnya
namun masih saja ada kesulitan hidup
yang keras dan sulit untuk ditaklukkan
hingga hidup terasa hina
dan tidak menjadi indah dibuatnya.

Namun tetap saja kami jalani segalanya
dengan jiwa yang tenang
dan mungkin satu pengorbanan
yang terlalu payah hanya dengan luahan.

Kami mampu menanggung kehidupan berat
yang sulit terpikulkan.
Untung saja kami masih memiliki
jiwa yang mampu bersabar
hingga tujuan hidup diwujudkan
meski banyak orang yang tidak berdaya menghadapinya.


Maafkan aku
Tidak terkias pelangi tenang
Menyusuri dunia yang kau sentuh
Dalam cantingan karya maya

Maafkan aku
Masih harus membiasakan sendiri
Menyusuri sepi lorongan
Dalam malam kalut pekat

Maafkan aku
Tidak betah lebih lama
Hadir dekat di telapak tanganmu
Waktu yang kian membisu
Ingin lebih lama
Menyemai rindu kemboja
Ingin lebih lama merasakanmu lebih dalam
Dalam waktu detik
Sejauh bahkan ribuan hari
Aku ingin lebih dekat denganmu
Waktu yang tidak pernah menjemu
Yang banyak membunuh ruang
Yang kelewat tersisa untuk kita

Bukankah kau temukan sebuah hidup
Pijaklah rumput rumput hijau
Temukan jiwa kosong dalam mimpimu
Kelak mimpiku nanti terisi
Dan diisi jiwa jiwa dari masing masing kita

Terletakkah harap
Ilusi yang masih di sini
Dalam waktu panjang, ya pilihlah
Anjakkan realiti, ya gempurlah
Sentuhkan duniamu
Walau ilusi memungkirkan indah
Dalam janji...